YAKIN; LIFE HAS TAUGHT ME!
Hai
teman-teman! How are you been so far?
How’s life? I wish you are all doing well, aamiinJ Finally,
I come back with something new! Jadi, apa? Haahaha okay, setelah berkontemplasi, kuputuskan
menulis ini, untukku, dan untukmu yang sedang membaca.
Aku
juga tidak tahu harus memulai pembicaraan ini dari mana, tapi, aku hendak izin
bertanya dulu, ya, so have you guys praying so hard for something
you really want? I guess, semua orang pernah, ya(?) atau bahkan sering(?),
tiap hari(?), menghadapkan dirinya sungguh-sungguh pada Sang Khalik, berdoa,
seutuhnya mengharapkan suatu kebaikan baginya, untuk dunia hingga akhiratnya. MasyaaAllah,
itu pastilah jadi momentum indah, hanya kamu dan Rabmu, terlebih disepertiga
malam. Doamu, insyaaAllah tidak tertolak, azzziiik.
Namun,
seringkali kita dihadapkan pada banyak kenyataan pahit, kenyataan pedih,
kenyataan duka, kenyataan-kenyataan yang sungguh sama sekali bertabrakan dengan
realita sempurna yang kita angkasakan padaNya. Duh, sedih, ya? Sakit? Nyesek?
Kecewa? Marah? Kamu mau berhenti berdoa? Kamu mau berhenti berharap padaNya? Ha?
Apaaa? Jangaaaan! Hei hei… Lemah banget sih, hahaha, jangan gitu, ya.
Izinkan
aku menyampaikan padamu satu potongan surah dari kitab yang paling indah, ‘Al-Qur’an.
Yakinilah ia dengan segenap hatimu.
“…Boleh
jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi
kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedangkan
kamu tidak mengetahui”, Qur’an Surah Al-Baqarah: 216.
Ingatlah
selalu perkataan Allah SWT dalam surah ini, padamu :’)
Perkataan
paling benar dari Dzat yang bahkan paling sayang padamu, valid no debat, okay?
Kamu, wajar merasa sedih kok, wajar dadamu rasanya nyeri, itu tanda bahwa kamu
memang manusia biasa, kamu tak kuasa menolak emosi itu hadir memenuhi hati dan
pikiranmu. Manusia terbaik yang menjadi Habibullah, Rasulullah SAW, juga
merasakan kesedihan. Selayaknya Rasulullah SAW yang sedih ketika kehilangan
Bunda Khadijah, sedih ketika ditinggalkan selamanya oleh pamannya, sedih ketika
puteranya meninggal dunia. Rasulullah SAW, juga merasakan kesedihan, rasa
pedihnya tentu amat dalam. Lalu, ingatkah kamu tentang kesedihan Nabi Yaqub as
ketika mendengar kabar bahwa puteranya yang paling ia sayangi, Nabi Yusuf as,
dikabarkan diterkam serigala? Beliau as bahkan menangis hingga hilang
penglihatannya. Ya Allah…
Maka,
emosi sedih yang reaksi paling dekatnya adalah sebuah tangisan terjadi bukan
sebab lemahnya iman atau kurang dekat dengan Allah, semua itu normal, dan emosi
itu hadir atas kehendak Allah SWT.
Firman Allah SWT dalam Qur’an Surah An-Najm: 43
“Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.”
Tak
mengapa, menangislah jika kamu merasa hal yang menimpamu terlampau berat, ini
bukan hanya soal doa-doa yang tak terjawab, namun tentang segala ujian hidup
yang menghampirimu silih berganti. Sedih itu emosi yang Allah ciptakan. Dan ciptaan Allah tak
ada yang sia-sia, aziiik, kita, wajib dan harus YAKIN. Yakin kepada Allah.
Yakin pada ketetapan baik dan buruk yang Allah telah gariskan bagi
hamba-hambaNya.
Hai,
kamu, Allah itu Al-Wadud; The Most
Loving. And Allah will tests people that HE loves. Cobaan dan ujian itu
adalah bentuk cinta Allah pada hamba-hambaNya yang beriman. Ganjaran yang Allah
SWT ingin berikan pada kamu adalah surga… Surga itu hanya didiami oleh
orang-orang yang beriman, orang-orang pilihan, orang-orang yang teruji
kualitasnya. Pahamilah, bahwa ketika Allah mencintai hambaNya, maka hamba itu
akan diuji, hingga nampaklah kualitasnya.
“Apakah
manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “kami
telah beriman”, dan mereka tidak diuji?”, Qur’an Surah Al-Ankabut: 2.
Memang,
bentuk cinta Allah adalah sebuah rahasia yang di dalamnya terdapat hikmah dan
kebaikan. Dan sebagai hambaNya yang terbatas, kita hanya bisa melihat dengan
mata, dilanjutkan dengan praduga yang tidak terbukti valid. Sementara Allah,
Dialah yang Maha Melihat, Maha Mengetahui Segalanya. Ketika kamu merasa
kehilangan satu potong puzzle penting
dalam hidupmu, tanpa kamu sadar, puzzle
itu memang sengaja Allah singkirkan jauh-jauh darimu, sebab Allah lebih tahu puzzle mana saja yang menjadi bagian
penyusun dalam hidupmu, sementara kamu tidak tahu! Puzzle yang kamu kira penting itu bahkan tidak cocok sama sekali
dengan bagian rumpang manapun di sisi hidupmu :’) Azziiik, jadi, gimana? Do you feel better?
Allah
itu sudah menuliskan seluruhnya untukmu, yang terbaik bagimu. Yakinlah.
Menunggu waktu saja, semua pertanyaan yang muncul dalam pikiranmu atas
keterbalikan ekspektasi dan kenyataan yang kamu jalani, akan Allah jawab satu
per satu. Dan kamu akan puas dengan betapa indahnya Allah telah menyusun alur
hidupmu. Allah menjagamu. Allah bersamamu. Allah menyayangimu. Pesanku, jangan
pernah kehilangan harapan pada Allah. Putus asa dari rahmat Allah itu adalah
ciri-ciri orang kafir…
“…Sesungguhnya
yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah orang-orang kafir”, Qur’an Surah
Yusuf: 87.
So,
what is my point about “YAKIN;
LIFE
HAS TAUGHT ME!”, okay, setelah berkontemplasi, aziiik hahaha, aku ingin
membagikan beberapa benang merah tentang sudut pandang yang barangkali bisa
digunakan menjadi bagian dari filter diri untuk bersikap YAKIN bahwa segala
ketetapan Allah adalah yang terbaik. Rencana Allah lebih indah daripada rencana
paling indah yang kita miliki. Poin-poin ini membantu aku dalam berpikir
positif ketika Allah hadirkan ujian keimanan bagi diri, uwah gaya banget terkadang :'). Let me share you guys!
1.
Allah is The Best of Planner
Yakinilah dengan sempurna,
bahwa ketetapan Allah itu berlaku padamu. Perjuanganmu dalam doa dan usaha
adalah sebuah prasyarat sesuatu itu akan ditetapkan untukmu, atau tidak. Yang
penting, doa dan usaha tidak pernah putus-putusnya kamu haturkan pada Allah.
Berdoalah dengan adab yang baik pada Sang Khalik, salah satu adabnya, berdoa
dengan keyakinan yang utuh bahwa doamu akan dikabulkan oleh Allah. Ketika doamu
tak terkabul, jangan pernah berburuk sangka pada Allah. Doamu boleh jadi masih
ditahan hingga saat yang tepat, atau Allah menjawab doamu dengan sesuatu yang
lebih baik bagimu, bisa juga Allah menagguhkan doamu untuk kelak engkau terima di
akhirat, jangan kecewa secepat itu, ya, doa tak pernah tertolak sama sekali.
Yes, we have plans, but Allah also has His plans, and don’t forget that Allah is the best of planner. Give space for Allah to surprise you by His plans. Rencana yang kita buat itu penting, ia menjadi semacam direction bagi kita dalam melangkah, namun tetap yakin, rencana-rencana kita butuh divalidasi oleh Allah :’)
2.
Tawakal
Hamba-hamba yang yakin,
adalah hamba-hamba yang bertawakal kepada Allah, maka sudah tidak ada lagi
beban berat di dalam dadanya, karena semua urusan ia kembalikan kepada
satu-satunya Dzat yang berhak atas hidupnya. MasyaaAllah, orang-orang yang
bertawakal kepada Allah, hatinya sudah pasti ringan. Tidak ada istilah nyesek.
Semuanya, terasa lapang, segalanya disyukuri, diambil hikmahnya.
“…Barangsiapa yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati”, Qur’an Surah Al-Baqarah: 112
3.
Menjaga amalan hati
Kunci ikhlas terhadap
ketetapan Allah terletak pada hati. Karena ikhlas… Ia adalah amalan hati.
Ketika hati ikhlas menerima segala yang Allah telah gariskan, sepahit apapun
kenyataan, orang yang ikhlas akan dengan bijak pandai bersabar. Sabar…
Lagi-lagi sabar ini juga amalan milik hati. Kemudian, taubat… Kembali kepada
Allah, taubat juga adalah amalan hati.
Kembali memohon kebaikan kepada Allah secara istiqomah! Dan, lagi… Istiqomah ini amalan hati juga :’) Yuk, amalan hatinya kita jaga, hingga hati yakin kepada Allah, lega dan nyaman dirasa.
4.
Talk
to Allah
Kamu yakin, Allah Maha
Mendengar, Maha Melihat, Allah Maha Segalanya. Maka ketika kamu dihadapkan pada
problematika yang pelik, jangan terburu mengunjungi manusia untuk bercerita, no. Yang pertama kamu ajak bicara adalah
Rabmu, Yang Maha Tahu. Dengan banyak cara, kamu bisa berkomunikasi denganAllah.
Suara hatimu, Allah dengar :’) Bahkan suara yang paling diam dari hatimu… Allah
mampu dengarkan itu. Curhatlah pada Allah sepuasmu, menangislah dihadapannya.
Berwudulah, dirikan shalat…
“Dan bertawakalah pada
(Allah) yang Maha Perkasa, Maha Penyayang. Yang Melihat engkau ketika engkau
berdiri (untuk shalat). Dan (Melihat) perubahan gerakan badanmu diantara
orang-orang yang sujud. Sungguh Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui”, Qur’an Surah
Asy-Syu’ara: 217-220
Setelah itu, coba deh, tunggu beberapa saat, kamu akan rasakan kelapangan di dadamu, kamu akan lega, kamu bisa melihat segala sesautu dengan lebih bijak.
5.
Read
Qur’an
Yakin, Al-Qur’an itu
adalah perkataan Allah, maka setelah kamu bicara dengan Allah, bacalah
Al-Qur’an untuk mendapat jawaban-jawaban dari Allah yang menentramkan hatimu. Aku,
biasanya menandai ayat-ayat Al-Qur’an yang kubaca, warna-warni, biar eyes catching, hahaha. The power of reading Qur’an itu so much stunning. Jika kita sudah
membiasakan diri baca Al-Qur’an and make
sure to highlight the surah we have read, maka saat dihadapkan pada suatu
masalah, biasanya kita akan terngiang-ngiang perkataan Allah…
Akhir-akhir ini, salah
satu yang bikin aku bisa secepat itu ridho dengan semua yang terjadi (aduuh
aduuh sok berat kali beban anak ini, hahaha) adalah…
“Tuhanmu tidak
meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu. Dan sungguh, yang
kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan”, Qur’an Surah Ad-Duha: 3-4
Calm
down…
Selepas baca perkataan Allah yang serba pasti ini, jiwa jadi tenang :’)
6.
Keep
praying to Allah
Doa itu ibadah… Ketika doamu
Allah masih tangguhkan, masih Allah simpan, atau Allah tahan… jangan pernah
berhenti beribadah, berdoa! Tetap lanjutkan semakin khusyuk! Dalam setiap doa,
mohonkan segala yang terbaik dari Allah… Karena sejatinya yang kita anggap
baik, belum tentu terbaik untuk kita dari pandangan Allah. Sebab itu,
terkadang, doa kita masih Allah tangguhkan.
Doa itu adalah senjata
pamungkas milik orang-orang yang yakin pada Allah! Yakin akan kekuatan Allah,
yakin pada kuasa Allah. Little du’a can
changes anything, keep praying, Allah listens even the very silent du’a you
make. Doa sama sekali tidak pernah tertolak…
“Berdoalah kepadaku, niscaya akan aku perkenankan bagimu”, Qur’an Surah Ghafir: 60.
7.
Memperbaiki diri
Aku yakin, kita semua
punya harapan yang besar untuk hidup bahagia di dunia dan akhirat. Tapi,
sudahkah kita memantaskan diri untuk berhak mendapatan kebaikan dari sisi
Ar-Rahman? Sudahkah diri berbenah untuk layak dipilih Allah menjadi hamba yang
diridhoiNya? Sudahkah pantas menjadi penghuni surga yang sedang berjalan di
bumi? Ya Allah… Jauh sekali, diri ini.
“Dan tidaklah kami
mengutus para rasul melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberikan
peringatan. Barang siapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati”, Qur’an Surah
Al-An’am: 48.
MasyaaAllah, iman, memperbaiki diri, iman, memperbaiki diri, iman, memperbaiki diri, begitulah siklusnya. Melakukan perbaikan adalah indikasi bahwa tidak ada dari kita yang sempurna. Maka, Allah sama sekali tidak menuntut hambaNya menjadi sempurna… Tapi, Allah melihat siapa diantara hambaNya yang sadar diri, yang beriman, yang ingin dan sungguh-sungguh memperbaiki diri karena Allah, untuk mendapatkan kenikmatan memandang wajah Allah, menerima kabar gembira dari Allah, bahwa ia adalah salah satu penghuni Surga. Allahu Akbar.
8. Memperhatikan langit
“Dan langit bagaimana ia ditinggikan?”, Qur’an Surah Al-Ghasyiyah: 18
Dalam meyakini Kemaha
agungan Allah, aku seringkali menatap langit, rutinitas paling rutinku ya ini :’)
Ketika Allah mampu meninggikan langit tanpa tiang, maka Allahlah satu-satunya
Dzat yang tidak bisa dikalahkan. Sangat mudah bagi Allah untuk menyiapkan bagi
hamba-hamba yang dicintaiNya kenikmatan surga dan kebahagiaan hidup di akhirat.
Sekalinya Allah menghendaki sesuatu, Allah hanya berkata, “Jadilah”, maka
jadilah sesuatu itu. Allahu Akbar.
Well, tetaplah menjadi
orang yang berprasangka baik atas semua ketetapan Allah, bila berat, jangan
kasih ke Dilan, please, hahaha kamu bisa
kok handle semuanya, InsyaaAllah. Kita
berada di atas perjanjian Allah :’) Allah sudah berjanji hanya akan menguji
kita sesuai dengan kapasitas kemampuan kita, tidak lebih dari itu. Jadilah
hamba yang ridho dan diridhoi oleh Allah, hingga pada suatu hari… Kamu,
mendengar kalimat ini dari Allah…
“Hai
jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi
diridhoiNya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hambaKu, masuklah ke dalam
SurgaKu”, Qur’an Surah Al-Fajr: 27-30.
With
love,
Titik!
πππ
BalasHapusKakakπ❤
HapusπΈπΈπΈ
BalasHapusThank you for reading❤
HapusAku bacanya udah kek jatuh cintaaaaa πππππππ
BalasHapusMasyaaAllaah kak yaandaπππ Kayaknya tulisan ini mengandung cinta yaaa kaaakπ Thank you for reading kak❤ππ
HapusThankyou for sharing❤
BalasHapusKaliaang, bahkan aku ga percaya you'll take a moment to read thisπ’❤
HapusI was lucky to find this post when I was confused, Tenong.
BalasHapusLovee you kaliang, keep praying, fighting, doing the best and never give up❤
HapusI was lucky to find this post when I was confused, Tenong.
BalasHapusThankyou for sharing❤
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusπ₯°π₯°π₯°π₯°π₯°ππππππππ
BalasHapusTerima kasih sudah membacaππ
HapusThank you ilmunya tiikπ❤️
BalasHapusMasyaAllaaah❤π Thank you for reading❤
Hapusπ€π€π€
BalasHapus